Baja tahan karat 430 baut hex untuk aplikasi ganda dalam berbagai ukuran dengan 1/2 ′′-13 dan pasivasi

Baut Hex: Aplikasi dan Keunggulan
Baut hex banyak digunakan di berbagai industri dan produk karena desainnya yang sederhana, kekuatan tinggi, dan kemudahan pemasangannya.

• Industri Konstruksi - Baut hex umumnya digunakan dalam sambungan baja struktural, seperti jembatan, kerangka bangunan, dan perancah. Kemampuan mereka untuk menangani beban berat dan gaya eksternal seperti angin memastikan stabilitas dan daya tahan dalam proyek konstruksi.
• Manufaktur Mesin - Dalam perakitan mesin dan peralatan, baut hex sangat penting untuk mengencangkan bagian mekanis pada mesin seperti mesin bubut, peralatan tugas berat, dan jalur perakitan.
• Otomotif dan Transportasi - Baut hex banyak digunakan dalam industri otomotif untuk mengamankan bagian-bagian penting seperti sasis, mesin, dan sistem transmisi.
• Peralatan Rumah Tangga dan Elektronik - Baut hex digunakan untuk merakit dan mengamankan bagian-bagian pada peralatan seperti AC, mesin cuci, dan televisi.
• Industri Energi dan Petrokimia - Baut hex sangat penting dalam turbin angin, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan pabrik petrokimia, di mana mereka digunakan untuk mengamankan peralatan besar dan sistem perpipaan.
• Rekayasa Kelautan dan Lepas Pantai - Dalam pembuatan kapal dan platform lepas pantai, baut hex digunakan untuk mengamankan perlengkapan dek, lambung kapal, dan peralatan.
• Manufaktur Furnitur - Baut hex sering digunakan dalam perakitan furnitur seperti tempat tidur, meja, kursi, dan lemari.

Stainless steel 430 dikenal sebagai "stainless steel" di industri karena merupakan jenis stainless steel feritik dengan ketahanan korosi yang baik. Ia memiliki konduktivitas termal yang lebih baik daripada stainless steel austenitik dan terutama digunakan dalam dekorasi bangunan, komponen peralatan rumah tangga, bagian pembakar bahan bakar, dan skenario suhu tinggi lainnya.

Namun, stainless steel 430 mengandung kromium yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 304, sehingga tidak sebaik 304 dalam hal kekerasan dan ketahanan korosi. Ia tidak memenuhi standar nasional untuk stainless steel kelas makanan dan sering dibuat dari bahan daur ulang.

Stainless steel 430 bersifat magnetis dan umumnya digunakan untuk membuat pisau dan alat tahan aus lainnya. Untuk peralatan makan, stainless steel austenitik seperti 201, 202, 301, atau 304 lebih disukai karena ketahanan korosinya yang lebih baik.